Kamis, 18 September 2014

Kesbangpol Jakarta Selatan Bersama Perwata Jakarta Selatan

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Fokus Pada Masalah Kerawanan Sosial Masyarakat

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan sangat serius dalam menangani masalah kondisi sosial di masyarakat. Disamping itu juga pemerintah serius dalam hal pembebasan tanah. Di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2015 diharapkan paling tidak ditiap Kecamatan ada taman semacam Taman Ayodya di Kecamatan Kebayoran Baru atau Taman Honda di Kecamatan Tebet. Jadi diharapkan disetiap Kecamatan itu harus punya taman-taman yang menjadi pusat kegiatan warga. “Seperti di Kecamatan Tebet yang akan dijadikan primadonanya itu Taman Honda Tebet,” kata Ir. Tri Djoko Sri Margianto, M.Eng Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatandisela Kegiatan Pemahaman Tentang Pencegahan Penanganan Tawuran Warga di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Selasa-Kamis, 16-18 September 2014 di Gumilang Hotel, Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Turut hadir Drs. Tafdil, M.Si Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan beserta Jajarannya, Doni Setiawan Unsur Akademisi, Dwi Indra Lesmana Pengamat Intelejen, Joni Siahaan Tagana Dinsos DKI, Ujang Priyatna BIN Jakarta Selatan, dan para Ketua RT dan RW, Tokoh Masyarakat, serta Pengurus Korcam Perwata Jakarta Selatan. Dijelaskannya selain itu juga masalah perbaikan kampung tahun 2015 itu kami meyiapkan anggaran 70 Milyar hanya untuk penerangan jalan dan kampung. Jadi nanti di Musrenbang, bila ada kampung dan taman yang terlihat gelap segera diusulkan. Kita harus sadar bahwa kota Jakarta milik kita semua dan perlu disadari juga kota Jakarta itu bukan seperti kota lainnya seperti yang ada di kalimantan atau Aceh yang kaya dengan hasil buminya seperti minyak dan gas. “Akan tetapi modal pembangunan kota Jakarta adalah dari penghasilan pajak,” jelasnya. Terus terang dari 10 Kecamatan, kami fokus dan konsentrasi ke masalah sosial ekonomi itu di Kecamatan Tebet, kenapa? Karena menurut data sensus Badan Pusat Statistik itu indeks kerawanan sosial yang paling tinggi di wilayah Jakarta Selatan ada di Kecamatan Tebet. “Juga ditambah beberapa kegiatan lain seperti pemberdayaan UKM dengan tujuan untuk mengurangi beban kerawanan sosial yang terjadi diwilayah tersebut,” tandasnya. (ziz)

Kesbangpol Jakarta Selatan Bersama Perwata Jakarta Selatan

Kesbangpol Jakarta Selatan Bersama Tokoh Masyarakat Jakarta Selatan

Diperlukan Penanaman Bela Negara dan HAM Sejak Dini Kepada Masyarakat

Kegiatan Work Shop Identifikasi Serta Pencegahan Pelanggaran HAM di Perkotaan ini adalah program Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2013 yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan HAM dengan melalui langkah kebijakan HAM di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Demikian dikemukakan Indra Yuswar Kasubdit Pengembangan Demokrasi dan HAM sekaligus Pelaksana Kegiatan yang baru saja dilantik sebagai Kasubdit Kewaspadaan, pada Rabu-Jumat, 13-15 November 2013 disela kegiatan Workshop Identifikasi HAM di Evergreen, Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Turut hadir Rustam Effendi Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Tafdil Ka Kesbangpol Jakarta Selatan, Firdaus Turmudzi Dewan Kota Jakarta Selatan, I Ketut Sudarsana Kasubbag Kumbag Sumda Polres Jakarta Selatan, dan para peserta pengurus Perkumpulan Rukun Warga Rukun Tetangga (Perwata) dan pengurus Organisasi Masyarakat dan Kepemudaan Se Jakarta Selatan. Dijelaskannya bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan metode diskusi, ceramah, dan permainan (out door) selama tiga hari dalam rangka mencari solusi penanganan pelanggaran HAM yang marak terjadi akhir-akhir ini, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. “Oleh karena itu sangat diperlukannya penanaman kecintaan bela Negara dan pengetahuan HAM sejak dini, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi dan meminimalisir pelanggaran HAM di wilayah masing-masing.” jelasnya. Selain itu, penyamaan visi, persepsi dan penafsiran segenap komponen masyarakat sangat perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan ketertiban dan ketaatan berdasarkan peraturan hukum yang berlaku. "Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya akan terbentuk sikap dan prilaku yang saling menghargai hak-hak orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanegara.” tegasnya. Dikesempatan yang sama Suranto PW Ketua Perwata Jakarta Selatan mengatakan bahwa maju-mundurnya penegakkan HAM sangat bergantung pada tingkat peran serta masyarakat. Semakin masyarakat aktif berpartisipasi dalam penegakkan HAM, kondisi HAM semakin baik. Sebaliknya, semakin pasif masyarakat, kondisi HAM semakin memburuk. “Selain itu peran serta organisasi masyarakat seperti Perwata yang notabene anggotanya adalah para ketua RT dan RW ini juga dibutuhkan kesediaan untuk melibatkan diri secara aktif dalam mensosialisasikan pentingnya pengetahuan tentang HAM ditengah-tengah masyarakat yang dipimpinnya.” imbuhnya. (ziz)

Kesbangpol Jakarta Selatan Bersama Perwata Jakarta Selatan

Selasa-Kamis, 16-18 September 2014, Pemahaman Tentang Pencegahan Tawuran Di Jakarta Selatan — di Hotel Gumilang, Jl. Raya Puncak Cipayung Bogor.

Kesbangpol Jakarta Selatan Bersama Perwata Jakarta Selatan

Selasa-Kamis, 16-18 September 2014, Pemahaman Tentang Pencegahan Tawuran Di Jakarta Selatan — di Hotel Gumilang, Jl. Raya Puncak Cipayung Bogor.

Kesbangpol Bersama Perwata Jakarta Selatan

Kerawanan Sosial Meresahkan Warga Jakarta Selatan

Dasar Kegiatan Pemahaman Tentang Pencegahan Penanganan Tawuran Warga di Kota Administrasi Jakarta Selatan ini adalah Program DPA Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan. Demikian paparan Drs. Tafdil, M.Si Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan disela Kegiatan Pemahaman Tentang Pencegahan Penanganan Tawuran Warga di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2014 pada Selasa-Kamis, 16-18 September 2014 di Gumilang Hotel, Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Turut hadir Ir. Tri Djoko Sri Margianto, M.Eng Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Doni Setiawan Unsur Akademisi, Dwi Indra Lesmana Pengamat Intelejen, Joni Siahaan Tagana Dinsos DKI, Ujang Priyatna BIN Jakarta Selatan, dan para Ketua RT dan RW, Tokoh Masyarakat, serta Pengurus Korcam Perwata Jakarta Selatan. Dijelaskannya bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kebersamaan sekaligus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif diwilayah masing-masing. “Selain itu pula diberikan pembekalan-pembekalan terkait dengan kerawan-kerawanan diwilayah,” jelasnya. Selanjutnya kami laporkan yang akan memberikan arahan serta narasumber adalah arahan dari Ir. Tri Djoko Sri Margianto, M.Eng Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Doni Setiawan Unsur Akademisi dengan Judul Makalah Solusi dan Upaya Pencegahan Tawuran Antar Warga, Dwi Indra Lesmana Pengamat Intelejen dengan Judul Meningkatkan Kepekaaan Pencegahan Tokoh Masyarakat Dalam Mengatasi Tawuran Antar Warga, Joni Siahaan Tagana Dinsos DKI dengan Judul Interaksi Permasalahan Sosial Dalam Pencegahan Tawuran, Ujang Priyatna BIN Jakarta Selatan dengan Judul Upaya Peningkatan Pencegahan Bagi Tokoh Masyarakat Ketua RT dan RW. “Tentunya diharapkan kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus ajang musyawarah warga dalam mencari solusi mengenai pencegahan kerawanan-kerawanan yang terjadi belakangan ini diwilayah Jakarta Selatan,” imbuhnya. (ziz)