Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Fokus Pada Masalah Kerawanan Sosial Masyarakat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan sangat serius dalam menangani masalah kondisi sosial di masyarakat. Disamping itu juga pemerintah serius dalam hal pembebasan tanah. Di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2015 diharapkan paling tidak ditiap Kecamatan ada taman semacam Taman Ayodya di Kecamatan Kebayoran Baru atau Taman Honda di Kecamatan Tebet. Jadi diharapkan disetiap Kecamatan itu harus punya taman-taman yang menjadi pusat kegiatan warga. “Seperti di Kecamatan Tebet yang akan dijadikan primadonanya itu Taman Honda Tebet,” kata Ir. Tri Djoko Sri Margianto, M.Eng Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatandisela Kegiatan Pemahaman Tentang Pencegahan Penanganan Tawuran Warga di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Selasa-Kamis, 16-18 September 2014 di Gumilang Hotel, Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Turut hadir Drs. Tafdil, M.Si Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan beserta Jajarannya, Doni Setiawan Unsur Akademisi, Dwi Indra Lesmana Pengamat Intelejen, Joni Siahaan Tagana Dinsos DKI, Ujang Priyatna BIN Jakarta Selatan, dan para Ketua RT dan RW, Tokoh Masyarakat, serta Pengurus Korcam Perwata Jakarta Selatan. Dijelaskannya selain itu juga masalah perbaikan kampung tahun 2015 itu kami meyiapkan anggaran 70 Milyar hanya untuk penerangan jalan dan kampung. Jadi nanti di Musrenbang, bila ada kampung dan taman yang terlihat gelap segera diusulkan. Kita harus sadar bahwa kota Jakarta milik kita semua dan perlu disadari juga kota Jakarta itu bukan seperti kota lainnya seperti yang ada di kalimantan atau Aceh yang kaya dengan hasil buminya seperti minyak dan gas. “Akan tetapi modal pembangunan kota Jakarta adalah dari penghasilan pajak,” jelasnya. Terus terang dari 10 Kecamatan, kami fokus dan konsentrasi ke masalah sosial ekonomi itu di Kecamatan Tebet, kenapa? Karena menurut data sensus Badan Pusat Statistik itu indeks kerawanan sosial yang paling tinggi di wilayah Jakarta Selatan ada di Kecamatan Tebet. “Juga ditambah beberapa kegiatan lain seperti pemberdayaan UKM dengan tujuan untuk mengurangi beban kerawanan sosial yang terjadi diwilayah tersebut,” tandasnya. (ziz)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan sangat serius dalam menangani masalah kondisi sosial di masyarakat. Disamping itu juga pemerintah serius dalam hal pembebasan tanah. Di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2015 diharapkan paling tidak ditiap Kecamatan ada taman semacam Taman Ayodya di Kecamatan Kebayoran Baru atau Taman Honda di Kecamatan Tebet. Jadi diharapkan disetiap Kecamatan itu harus punya taman-taman yang menjadi pusat kegiatan warga. “Seperti di Kecamatan Tebet yang akan dijadikan primadonanya itu Taman Honda Tebet,” kata Ir. Tri Djoko Sri Margianto, M.Eng Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatandisela Kegiatan Pemahaman Tentang Pencegahan Penanganan Tawuran Warga di Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Selasa-Kamis, 16-18 September 2014 di Gumilang Hotel, Cipayung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Turut hadir Drs. Tafdil, M.Si Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Administrasi Jakarta Selatan beserta Jajarannya, Doni Setiawan Unsur Akademisi, Dwi Indra Lesmana Pengamat Intelejen, Joni Siahaan Tagana Dinsos DKI, Ujang Priyatna BIN Jakarta Selatan, dan para Ketua RT dan RW, Tokoh Masyarakat, serta Pengurus Korcam Perwata Jakarta Selatan. Dijelaskannya selain itu juga masalah perbaikan kampung tahun 2015 itu kami meyiapkan anggaran 70 Milyar hanya untuk penerangan jalan dan kampung. Jadi nanti di Musrenbang, bila ada kampung dan taman yang terlihat gelap segera diusulkan. Kita harus sadar bahwa kota Jakarta milik kita semua dan perlu disadari juga kota Jakarta itu bukan seperti kota lainnya seperti yang ada di kalimantan atau Aceh yang kaya dengan hasil buminya seperti minyak dan gas. “Akan tetapi modal pembangunan kota Jakarta adalah dari penghasilan pajak,” jelasnya. Terus terang dari 10 Kecamatan, kami fokus dan konsentrasi ke masalah sosial ekonomi itu di Kecamatan Tebet, kenapa? Karena menurut data sensus Badan Pusat Statistik itu indeks kerawanan sosial yang paling tinggi di wilayah Jakarta Selatan ada di Kecamatan Tebet. “Juga ditambah beberapa kegiatan lain seperti pemberdayaan UKM dengan tujuan untuk mengurangi beban kerawanan sosial yang terjadi diwilayah tersebut,” tandasnya. (ziz)